Memahami Karunia Roh Kudus

Karunia Roh Kudus

(1 Korintus 14:1)

Roh Kudus diberikan bagi kita sebagai suatu pemberian yang terbaik yang Tuhan berikan bagi kita. Roh Kudus diberikan dengan sebuah tujuan untuk kita gunakan untuk Kemuliaan Tuhan. Roh Kudus adalah Pemberian Tuhan atau dengan kata lain Roh Kudus adalah karunia Tuhan, dan Roh Kudus sendiri mengerjakan karunia-karunia Roh dalam setiap kehidupan orang Percaya (Anak Tuhan), ada beberapa  karunia-karunia Roh (jenis-jenis Karunia Roh )yang disebutkan dalam Alkitab :

  • Efesus 4:11–>ada 5 (lima) karunia jawatan, yaitu: karunia kerasulan, karunia kenabian, karunia sebagai pemberita Injil, karunia penggembalaan, dan karunia mengajar.
  • Roma 12:6-8–>ada 7 (tujuh) karunia, yaitu: karunia untuk bernubuat, karunia untuk melayani, karunia untuk mengajar, karunia untuk menasihati, karunia membagi-bagikan sesuatu, karunia kepimpinan, karunia berkemurahan.
  • 1 Korintus 12:8-11–>ada 9 (sembilan) karunia, yaitu: karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, karunia iman, karunia untuk menyembuhkan, karunia kuasa untuk mengadakan mujizat, karunia untuk bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

Ada begitu banyak Jenis Karunia Roh yang diberikan bagi orang Percaya, dan semuanya itu digunakan bukan untuk menunjukkan kehebatan seorang anak Tuhan akan tetapi semuanya digunakan untuk Kemuliaan Tuhan. Jadi Karunia Roh bukan diperuntukkan untuk manusia tapi hanya untuk Tuhan. Sebab itu kita harus mempunyai pemahaman yang benar tentang Karunia Roh.

I.   kita harus mengetahui kebenaran tentang karunia Roh ini (1 Kor. 12:1).  Jadi kita tidak boleh bersikap tidak mau        tahu tentang karunia Roh ini. Sikap apatis atau tidak mau tahu bisa membuat kita tersesat atau menyesatkan              orang lain. Jadi apa yang Alkitab ajarkan harus kita pahami dengan baik.

II. Karunia Roh berkaitan dengan kehidupan yang telah diubahkan atau mengalami kelahiran baru: (1 Kor. 12:2).             Itu berarti bahwa karunia Roh tidak mungkin dimiliki oleh mereka yang belum mengalami kelahiran baru di               dalam Yesus Kristus. Karunia Roh berbeda dari bakat atau keahlian tertentu, yang bisa dipelajari. Karunia Roh            bersifat ilahi, pemberian dari Allah sendiri, yang dampaknya jauh lebih dahsyat dari sekedar bakat atau keahlian        tertentu. Bakat bisa digunakan secara komersial untuk memperoleh keuntungan, sedangkan karunia Roh hanya           digunakan dalam pelayanan untuk pertumbuhan iman seluruh jemaat termasuk diri kita sendiri.

III. Karunia Roh yang dianugerahkan-Nya kepada kita bertujuan untuk meningkatkan kualitas  pelayanan      kita             sehingga semua orang yang kita layani memberikan pengakuan yang tegas bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan (1        Kor. 12:3)! Karunia Roh bukan untuk membuat seseorang tinggi hati karena pujian yang diberikan oleh orang              lain atas pelayanannya yang memberkati, melainkan agar mereka lebih mengasihi dan menaati Tuhan Yesus               Kristus. Roh Kudus diutus oleh Bapa akan bersaksi tentang Tuhan Yesus Kristus agar semua orang percaya                   memuliakan Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 15:26).

IV.Terdapat rupa-rupa karunia, pelayanan, dan perbuatan ajaib, yang kesemuanya dikerjakan oleh Allah Tritunggal        melalui kehidupan semua orang percaya  (1 Kor. 12:4-6). Jadi Tuhanlah yang mengerjakannya, bukan dari diri            kita sendiri. Jika kita memiliki karunia Roh tertentu kita harus sadar bahwa kemampuan untuk mengobarkan            karunia itu pun datangnya dari Tuhan sendiri. Jadi diri kita sama sekali tidak ada apa-apanya. Hal ini akan                  mencegah kita dari kejatuhan akibat kesombongan.

V.Karunia Roh harus digunakan untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan diri sendiri (1 Kor. 12:7).           Hal ini dapat digambarkan sebagai anggota-anggota pada tubuh kita yang berfungsi demi kepentingan seluruh            tubuh. Ketika kaki bergerak, ia tidak bergerak sendiri lepas dari tubuh kita melainkan membawa seluruh tubuh          kita. Semua yang dilakukannya bertujuan untuk kepentingan seluruh tubuh. Ketika mulut kita menikmati                    makanan dan minuman, itu juga harus demi kepentingan seluruh tubuh. Kita tidak boleh menikmati kelezatan            makanan di mulut kita tetapi kemudian mendatangkan penyakit bagi anggota tubuh lainnya.

VI.Jenis karunia Roh yang bisa kita miliki bukan karena keinginan kita, melainkan karena Roh Kudus yang                      menghendaki agar jenis karunia itu diperuntukkan bagi kita (1 Kor. 12:11).

Mengenai banyaknya karunia yang diberikan kepada orang tertentu tergantung pada kemampuan orang itu.                Perumpamaan Tuhan Yesus Kristus tentang talenta menjelaskan hal itu, “Yang seorang diberikannya lima talenta,      yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia                        berangkat   (Mat. 25:15). Oleh sebab itu kita melihat ada orang yang memiliki banyak karunia Roh, dan ada pula          yang memiliki hanya satu karunia Roh, tergantung kapasitas atau kemampuannya. Prinsipnya adalah jika kita              setia dalam menjalankan hal yang kecil maka Tuhan akan mempercayakan hal yang lebih besar (Luk. 16;10).

Sebelum melangkah dalam menentukan karunia, seseorang harus memenuhi 4 (empat) syarat pokok:

  1. Mengalami kelahiran baru di dalam Yesus Kristus, yaitu menjadi orang percaya, sekaligus sebagai anggota Tubuh Kristus.
  2. Percaya akan adanya karunia‑karunia Roh.
  3. Bersedia untuk bekerja dan melayani.
  4. Harus berdoa.

(Ps.Herry Wuntu)