Pengkhotbah: Ps.Jeffry Radona Wuntu, S.Th. Hari: Minggu, 08 September 2019 Ayat: Wahyu 2:10
Kesetiaan penting dalam kehidupan kita sebagai anak Tuhan. Bahkan Tuhan menginginkan kesetiaan itu untuk kita lakukan sampai kita mati. Karena ada beberapa orang yang awalnya adalah orang yang percaya tapi dalam perjalanan kehidupannya maka dia tidak lagi setia untuk mengikut Tuhan sampai pada akhirnya meninggalkan Tuhan (menyangkal imannya kepada Tuhan).
Sebab itu kembali kita akan mengingat kembali arti kesetiaan. Dalam hal ini menurut Kamus WEBSTER, ada beberapa pengertian kesetiaan, diantaranya :
Kesetiaan itu memiliki arti :- Kepatuhan yang kuat terhadap Janji atau kewajiban, kebenaran, kepatuhan ketat terhadap perintah, keteguhan dalam kasih sayang. Itulah arti kesetiaan. Minggu yang lalu, kita sudah belajar tentang Kesetiaan Allah dalam kehidupan kita. Dan salah satu sikap kita untuk kesetiaan Allah adalah kita melakukan kesetiaan itu sampai kita mati.
Kesetiaan itu Diinginkan semua orang terlebih Tuhan (Ams 19:22a), Tuhan begitu menyukai kesetiaan sehingga Dia berjanji untuk menjaganya (Maz 31:24). Bukan hanya sekedar perkataan tapi membutuhkan pembuktian lewat Tindakan yang nyata. Untuk membuktikan kesetiaan maka dibutuhkan ujian atau Proses
Dalam Firman Tuhan, dijelaskan dalam Wahyu 2:10, bahwa Tuhan menasehatkan untuk Jemaat di Smirna mempertahankan kesetiaan itu sampai mati. Kondisi Jemaat orang yang percaya di Smirna penuh dengan tekanan akan tetapi mereka tetap mempertahankan kesetiaan mereka. Tekanan mereka dijelaskan dalam Wahyu 2:9, bahwa Tuhan tahu kesusahan mereka. Kata “Kesusahan” dalam bahasa Yunani dipakai kata THLIPSIS yang artinya sengsara (yang dipakai juga dalam Kis 14:22b), kesesakan (Roma 12:12), penindasan (2 Tes 1:4). Artinya disini ujian untuk mempertahankan kesetiaan begitu sulit. Ditambah lagi keadaan jemaat di Smirna mengalami tekanan dengan kemiskinan dan fitnahan. (Why 2:9).
Tentunya tidak mudah, akan tetapi mereka memiliki pemimpin jemaat yang bernama Polikarpus, yang memberikan teladan tentang bagaimana mempertahankan kesetiaan itu sampai mati. Polikarpus dikenal sebagai seorang hamba Tuhan yang mati sahid (martir),sebelum kematiannya dia diberikan tawaran untuk menyangkal imannya akan tetapi dia berkata “Selama 86 tahun aku telah mengabdi kepada Kristus dan Ia tidak pernah menyakitiku. Bagaimana aku dapat mencaci Raja [Kristus] yang telah menyelamatkanku?“ Polikarpus setia sampai mati
Bagaimana kita untuk dapat mempertahankan kesetiaan kita sampai kita mati ? Maka ada 3 hal yang harus kita ingat. Ketiga hal ini untuk menyadarkan kita tentang arti pentingnya setia sampai mati :
- Ingatlah kesetiaan itu adalah Teladan Tuhan Yesus (Wahyu 1:5; Filipi 2:5-8)
- Ingatlah kesetiaan itu membawa kita untuk menerima kepercayaan, tanggung jawab dan berkat yang lebih besar (Lukas 16:10; Matius 25:21)
- Ingatlah kesetiaan itu akan membuat kita menerima mahkota kehidupan (Wahyu 2:10)
Tetaplah Setia sampai mati…Amin !!!