Kamis, 20 Mei 2021 Menggunakan Identitas Baru

Galatia 3:15-29
“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.” (ayat 26)

Orang tentu senang memiliki dan memakai barang yang baru. Biasanya itu akan membuat orang itu tampil beda karena ada perubahan atau pembaruan. Namun mengapa banyak orang yang masih enggan untuk mengenakan identitas baru di dalam Kristus. Mereka justru lebih menyukai identitas lamanya?

Paulus menunjukkan apresiasinya pada hukum Taurat, yang walaupun tidak menyelamatkan, tetapi berfungsi sebagai penuntun bagi kita sebelum kedatangan Kristus. Dengan hadirnya Kristus, pusat iman kita, fungsi Taurat sebagai penuntun tak lagi efektif (ayat 23-25). Argumen Paulus memuncak dalam pernyataan bahwa iman di dalam Kristus membuat kita menjadi anak-anak Allah, bukan lagi sekadar menjadi anak-anak Abraham (ayat 26). Realitas dan identitas baru ini berlaku bagi semua orang Galatia yang memercayai Kristus. Baptisan dalam hal ini memegang peranan penting sebagai pengalaman religius dari realitas dan identitas baru di dalam Kristus itu (ayat 27). Pemahaman “anak-anak Allah” (ayat 26) oleh Paulus juga diidentikkan dengan “milik Kristus” (ayat 29), yang juga berhak sebagai “keturunan Abraham” dan dengan demikian berhak menerima janji Allah. Paulus juga menegaskan tidak ada lagi pemisahan sosial antara Yahudi dan orang Yunani, antara hamba dan orang merdeka, bahkan di antara laki-laki dan perempuan. Semua dipersatukan oleh dan di dalam Kristus (ayat 28). Identitas baru tersebut tidak lagi ditentukan oleh hukum taurat, tetapi oleh iman kepada Kristus.

Mengenakan identitas baru di dalam Kristus akan membuat kita terhitung di dalam janji Allah yang kekal. Tidak ada lagi pemisahan sosial yang merendahkan sekelompok orang. Allah pun menghendaki kita untuk bukan hanya sekadar mengenakan identitas baru, tetapi mewujudnyatakan identitas baru itu di dalam kehidupan kita berjemaat. Terkadang pemisahan sosial pun bisa terjadi di gereja, dan terkait dengan jabatan, pekerjaan, atau harta benda. Hal-hal demikian harus dihindari ketika kita sungguh-sungguh mengenakan identitas baru di dalam Kristus. Selamat mengenakan identitas baru di dalam Kristus!
Amin, Tuhan Yesus memberkati