Amsal 21:1-15
“Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.” (ayat 3)
Tuhan menciptakan setiap manusia unik adanya. Dia memberikan kita tubuh untuk dipakai bagi kemuliaan-Nya. Ironisnya, sering kali manusia tidak memakai anggota-anggota tubuhnya sesuai tujuan yang Tuhan tetapkan. Sebaliknya, kita justru memakainya demi kesenangan dan kenikmatan dalam dosa, seperti yang digambarkan oleh pengamsal dalam bagian ini sebagai berikut: mata yang congkak (ayat 4), hati yang sombong (ayat 4), lidah yang berdusta (ayat 6), mulut yang suka bertengkar (ayat 9), dan telinga yang ditutup (ayat 13).
Pengamsal dengan tegas menyebutkan bahwa mata yang congkak dan hati yang sombong adalah dosa. Lidah yang berdusta dan mulut yang suka bertengkar adalah kesia-siaan. Telinga yang tertutup terhadap kesusahan orang lain akan mendapat balasan dari Tuhan.
Lalu bagaimanakah seharusnya kita menjalani hidup yang berkenan di hadapan Tuhan?
Pengamsal mengajarkan setidaknya ada empat hal yang dapat kita praktikkan dalam hidup ini, yaitu
hidup dengan melakukan kebenaran dan keadilan (ayat 3, 15),
berlaku jujur (ayat 8),
bersedia diajar (ayat 11),
dan suka memberi (ayat 14).
Keempat prinsip firman Tuhan ini akan menolong kita menjalani hidup dan memakai tubuh kita sesuai tujuan Tuhan. Kiranya dengan menerapkan keempat hal ini, mata dan hati terarah pada perbuatan yang benar dan adil. Lidah dipakai untuk mengucapkan hal yang jujur; mulut kita dipakai untuk hal-hal yang bijaksana dan mendidik; serta telinga kita senantiasa peka mendengar jeritan sesama yang membutuhkan pertolongan dan kasih kita. Dengan demikian, tubuh dan segenap keberadaan kita dapat dipakai sesuai kehendak dan rencana-Nya.
Amin, Tuhan Yesus memberkati