Senin, 26 September 2022

Lidah tak bertulang
Amsal 26:17-28
“Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran.” (ayat 28)

Sebagai makhluk sosial, manusia bersosialisasi dengan lingkungannya. Di era digitalisasi yang canggih, komunikasi massa tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Sebelum manusia berkenalan dengan teknologi yang canggih, manusia sudah memiliki alat komunikasi yang luar biasa yang dibawa sejak lahir, yaitu lidah. Dengan lidah, manusia belajar menyampaikan informasi.

Berkata-kata yang benar dan baik akan menghasilkan hal yang baik pula. Jika berkata-kata hal yang tidak sepantasnya, pasti menimbulkan perpecahan, ibarat menembakkan panah api (ayat 18-19). Pertengkaran tidak akan terjadi apabila informasi yang disampaikan tidak diplintir kebenarannya (ayat 20-21). Memang tidak semua informasi benar adanya. Karena itu, kita harus menyelidiki dengan saksama. Sebab adakalanya muncul berita-berita yang kelihatannya baik, sebenarnya berita busuk (ayat 22-23).

Selain itu, penulis Amsal juga memperhatikan adanya bahaya lain, yaitu si pembawa berita. Ia digambarkan sebagai orang yang berpura-pura ramah (ayat 24-25). Tidak jarang orang-orang terjerat pada berita yang disampaikannya, padahal isi dan motif berita itu mengandung kebencian terhadap musuhnya (ayat 26-28).

Raja Salomo memberi nasihat kepada kita untuk waspada dalam berkata-kata. Adakalanya saat bersosialisasi dengan orang lain, tanpa disadari kita menyampaikan hal-hal yang yang tidak sepantasnya. Penulis Amsal juga tidak menghendaki kita menggunakan kata-kata indah yang isinya tipu muslihat. Karena dalamnya hati dan pikiran seseorang tidak dapat diketahui orang lain. Takutnya ada kekejian terselubung yang tidak kita ketahui, yang mungkin dapat berakibat fatal di kemudian hari.

Sebagai orang yang percaya, penulis Amsal memberikan gambaran jelas bagaimana seharusnya kita mempergunakan lidah. Tidak sepatutnya kita menggunakan lidah dengan tujuan penipuan, sebab siapa yang menggali lubang akan jatuh di dalamnya. Bijaksanalah menggunakannya, sebab lidah itu tak bertulang. Amin
Tuhan Yesus memberkati