Roma 12:9-21
“Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.” (ayat 9)
Perintah untuk mengasihi cenderung membuat kita merasa kurang nyaman karena menempatkan kita di pihak yang memberi, berkorban, merendah, dan mengalah. Namun kekristenan bukan semata-mata soal perintah mengasihi melainkan berinti pada berita Injil. Perintah tanpa inti berita Injil membuat kita menjadi legalis dan apa yang kita lakukan menjadi kewajiban semata.
Dalam Roma 1-11 Paulus memaparkan berita Injil tentang apa yang telah Kristus lakukan bagi orang percaya. Lalu dalam pasal 12-15 Paulus memaparkan respons orang percaya yang seharusnya. Perikop hari ini memaparkan hal-hal praktis dalam kehidupan orang percaya sebagai buah dari kuasa Injil yang mengubahkan. Sepintas terlihat bahwa perintah-perintah ini tidak mempunyai kaitan satu sama lain, tetapi sesungguhnya semua terikat dalam satu perintah utama, yaitu perintah kasih (ayat 9-10). Merupakan hal yang normal jika umat tebusan Kristus mengasihi karena Kristus sendiri telah menetapkan norma itu: “sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” (Yoh 13:34b-35). Berita Injil memang harus menjadi dasar dari perintah mengasihi.
Kasih itu tidak boleh pura-pura (ayat 9; arti harfiah: memakai topeng). Kasih yang tulus tampak dalam relasi orang percaya dengan sesamanya (ayat 10, 13-21). Kasih itu aktif dan penuh inisiatif, seperti mendahului memberi hormat, membantu orang yang kekurangan, memberkati, bersukacita dan berdukacita bersama orang lain, berdamai, dan berbuat baik.
Kasih juga mempunyai dimensi vertikal. Kasih mendorong orang untuk rajin dan berkobar dalam melayani Tuhan (ayat 11), bersukacita dan bersabar dalam kesesakan karena ada pengharapan kepada Allah (ayat 12). Kasih mendorong kita untuk menghormati hak dan kedaulatan Allah (ayat 19).
Mari wujudkan kasih Kristus dalam relasi kita dengan Allah dan sesama karena kita telah menerima anugerah Injil yang begitu berharga.
Amin, Tuhan Yesus memberkati