Matius 28:16-20
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (ayat 19-20)
Pernahkah Anda mendapat amanat? Misalnya, amanat dari orangtua Anda untuk melanjutkan usaha keluarga. Amanat merupakan pesan atau perintah yang keberadaannya lebih dari sekadar permintaan. Ada wibawa yang mengikat dalam sebuah amanat untuk kita laksanakan. Biasanya bila kita menerima suatu amanat, kita merasa terbeban untuk memenuhi amanat tersebut. Itulah yang terjadi pada hari ketika Yesus mengumpulkan murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga. Ia memberikan amanat kepada murid-murid-Nya. Amanat inilah yang kemudian dikenal sebagai Amanat Agung.
Amanat Agung mengandung tiga makna yang saling berkaitan satu sama lain.
Yang pertama adalah “Pergi dan jadikan murid”. Tugas menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus adalah tugas mereka yang telah menjadi murid Kristus terlebih dahulu. Menurut Andar Ismail dalam bukunya “Selamat Berkiprah”, menjadi murid di sini berarti mengikut guru dan melakukan kehendaknya. Dengan melakukan kehendak sang Guru, diharapkan adanya buah yang ditunjukkan lewat perilaku sehari-hari, sehingga orang lain yang melihatnya akan tertarik dan mau menjadi murid Yesus. Perkara pertobatan adalah karya Roh Kudus, perkara pemuridan adalah tanggung jawab murid Kristus!
Yang kedua mengenai baptisan. Baptisan adalah tanda atau meterai bahwa kita telah menjadi bagian dari keluarga besar Kerajaan Allah. Baptisan juga adalah kesaksian atau pengakuan percaya. Menjadi murid Kristus tidak berhenti pada pengakuan dalam hati, tetapi pengakuan kepada publik.
Yang ketiga, mengenai ajaran. Kalimat “Melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” merupakan amanat agar ajaran Yesus kemudian juga terus disebarkan oleh semua orang yang menerimanya sama seperti yang murid-muridnya lakukan.
Amanat Agung Yesus ini berlaku turun temurun. Kita adalah murid Kristus karena murid-murid-Nya yang terdahulu telah memuridkan kita. Tongkat estafet pemuridan kini ada di tangan kita. Apakah tongkat itu akan terhenti perjalanannya di tangan kita?
Amin, Tuhan Yesus memberkati