Rabu, 19 Juli 2023 (Kepercayaan di tengah penolakan)

Yohanes 7:25-36
“Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya dan mereka berkata: “Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?” (ayat 31)

Konflik antara Yesus dengan para pemimpin Yahudi semakin memuncak. Pernyataan Yesus ditanggapi dengan rasa tidak percaya dan penolakan (ayat 25-27).

Dalam bacaan, kita menemukan bahwa orang Farisi dan imam-imam kepala terganggu karena mulai ada orang-orang yang meragukan sikap mereka. Orang-orang itu mempertanyakan ketidakmampuan para pemimpin agama untuk menangkap Yesus. Mereka juga mempertanyakan keleluasaan Yesus mengajar di Bait Allah. Mereka semakin bingung dan menarik kesimpulan bahwa para Farisi dan imam kepala sebenarnya tahu bahwa Yesus adalah Kristus (ayat 26-27).

Tanggapan orang banyak terhadap Yesus ditambah banyaknya orang yang percaya kepada Dia (ayat 31) menyebabkan orang Farisi dan imam-imam kepala memerintahkan para penjaga Bait Allah menangkap Yesus (ayat 32). Mereka menganggap bahwa apa yang mereka pahami adalah yang paling benar sehingga tidak mau mendengar perkataan Yesus. Namun karena belum waktunya, tak seorang pun yang dapat menangkap bahkan menyentuh Yesus (ayat 30). Ini menunjukkan bahwa sekalipun para pemimpin agama berkuasa menangkap dan membunuh Yesus, tetapi Bapalah yang sesungguhnya berkuasa atas hidup Yesus.

Lalu bagaimana sikap Yesus? Ia tenang dan tidak segera meninggalkan Bait Allah. Ia justru mulai memberitakan kematian-Nya. Ia mengatakan bahwa Ia akan segera kembali kepada Bapa yang mengutus Dia, dan tak seorang pun yang bisa datang ke tempat dimana Dia berada (ayat 33-36). Namun sekali lagi, pernyataan Yesus memunculkan tanda tanya besar dalam pikiran orang-orang Yahudi saat itu. Mereka tidak mengerti maksud Yesus. Mereka justru menganggap bahwa Yesus akan pergi untuk mengajar orang Yunani (ayat 35-36).

Sampai saat ini, asal-usul dan ajaran Yesus masih memunculkan kebingungan, salah paham, ketidakpercayaan, pertentangan, bahkan penolakan. Tak perlu kecewa atau kecil hati terhadap orang-orang yang bersikap demikian. Jangan juga jadi tawar hati atau meragukan Tuhan kita ketika kita pun ditolak karena iman kita. Amin
Tuhan Yesus memberkati