Rabu, 12 April 2023 (Cinta Tuhan sama dengan peduli sesama)

Matius 25:31-46
“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (ayat 40)

Segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (ayat 45). Pernyataan Tuhan ini tentu merupakan jawaban yang sangat mengagetkan bagi banyak orang. Bagaimana mungkin Tuhan mengidentikkan diri-Nya dengan orang-orang yang paling hina, orang-orang yang dipinggirkan? Bagaimana mungkin Tuhan mengidentikkan diri-Nya dengan orang asing, gelandangan, bahkan para narapidana? (ayat 36-40, 42-45). Bukankah mereka adalah orang-orang yang tidak penting dan tidak pantas diidentikkan dengan Tuhan?

Jawaban Tuhan tersebut tidak akan dimengerti jika kita berpikir bahwa kesetiaan dan pelayanan kita pada Tuhan hanya persoalan yang menyangkut hubungan vertikal kita dengan Tuhan dan tidak ada kaitannya dengan hubungan kita dengan manusia. Sebaliknya, kesetiaan dan pelayanan kepada Tuhan akan terlihat dari bagaimana kita melayani sesama kita. Tentu yang menjadi persoalan di sini bukanlah siapa dan mengapa Tuhan mengidentikkan diri dengan orang-orang yang tidak dipandang itu. Yang mau ditunjukkan oleh Tuhan melalui pernyataan itu adalah bagaimana kecintaan dan kesetiaan kepada Tuhan seharusnya terwujud melalui cinta dan kepedulian kepada sesama.

Siapa sesama kita? Tentu sesama tidaklah dibatasi dengan pemahaman “yang sama dengan saya” dalam arti “status sosial yang sama”, “agama yang sama”, “suku yang sama”. Orang-orang yang miskin, bahkan yang paling hina sekalipun adalah sesama manusia juga. Sebagai orang yang dipandang hina, mereka memerlukan cinta kasih dan kepedulian dari orang-orang yang hidup lebih baik dari mereka.

Kepedulian kepada sesama, khususnya pada orang-orang yang dipinggirkan dan dipandang hina oleh orang lain adalah cermin dari kesetiaan kepada Tuhan. Cinta yang tulus kepada Tuhan adalah cinta yang kita tunjukkan kepada sesama kita yang menurut kacamata kita tidak layak untuk mendapatkan cinta. Amin
Tuhan Yesus memberkati