Mazmur 34:1-6 “Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi. (34-2) Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. (34-3) Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita. (34-4) Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyurkan nama-Nya!(34-5) Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. (34-6) Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Dari ayat-ayat tersebut, apa yang dapat kita pelajari:
- Daud hendak memuji Tuhan pada segala waktu (artinya waktu senang maupun susah, dia tetap memuji Tuhan) dan puji-puji kepada Tuhan tetap dalam mulutnya (bukan keluhan atau gerutuan yang keluar dari mulutnya).
- Daud bermegah dan memuliakan nama Tuhan.
- Daud mencari Tuhan dan menunjukkan pandangannya kepada Tuhan (dia datang kepada Tuhan dan mengarahkan pandangan/harapannya hanya kepada Tuhan).
Dalam keadaan seperti apa Daud melakukan semuanya itu? Dalam ayat 1 jelas dikatakan bahwa pada saat dia harus berpura-pura tidak waras/gila di hadapan musuhnya. Artinya Daud melakukan ketiga hal di atas pada situasi dia sangat tertekan, sangat takut, berbeban berat, tetapi dia masih dapat tetap memuji Tuhan, memuliakan Tuhan dan datang mencari wajah Tuhan.
Oleh karena itu, saya mau mengajak dan mengingatkan seluruh keluarga besar House of Grace juga untuk melakukan ketiga hal di atas. Walaupun situasi ini masih kita hadapi dan belum tahu sampai kapan, marilah kita tetap memuji Tuhan, jangan mengeluh/mengomel. Mari kita senantiasa memuliakan Dia dan datang mencari wajahNya dan mengarahkan pandangan iman kita kepada Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. (HW)