Memasuki bulan Mei, maka terjadi perubahan cuaca. Sepanjang bulan April, kita lebih didominasi oleh cuaca kemarau dan pada bulan Mei maka berganti di cuaca hujan. Hujan yang terjadi di awal bulan Mei disertai dengan angin yang kencang. Karena hujan yang deras ditambah dengan angin yang kencang, maka berakibatnya tumbangnya pohon-pohon. Seperti pohon-pohon yang ada di pinggir jalan di sepanjang jalan raya. Tumbangnya pohon-pohon disepanjang jalan memberi peringatan khususnya para pengguna jalan yang melintasi jalan supaya lebih berhati-hati. Karena tentunya itu sangat membahayakan keselamatan para pengguna jalan.
Kalau kita melihat pohon-pohon ini, tidak sedikit ada pohon-pohon yang besar yang tumbang. Padahal, pada hari-hari biasa pohon itu akan terlihat kokoh dan kuat. Akan tetapi ternyata dengan kekuatan tekanan angin akhirnya bisa tumbang juga. Ternyata tidak menjadi jaminan penampilan yang dari luar kelihatan kokoh apakah akan mampu bertahan atau tidak. Lewat peristiwa ini bisa menjadi gambaran iman dalam kehidupan kita apakah kita menjadi seperti pohon yang gampang roboh ketika ada tekanan angin atau tetap bertahan seperti gunung yang takkan berpindah.
Dalam Alkitab, ada beberapa orang yang begitu kuat dengan berbagai macam tekanan. Contohnya, Yusuf. Di masa mudanya dia harus mengalami tekanan dari saudaranya. Kemudian setelah itu Yusuf yang dahulunya hidup dengan nyaman, karena dia anak kesayangan ayahnya Yakub sekarang berganti dengan menjadi seorang budak. Bahkan untuk selanjutnya dia harus mengalami tekanan-tekanan yang begitu besar. Yusuf tidak melakukan kesalahan apapun tapi dia harus dikurung dalam penjara. Tapi inilah hasil orang yang tetap kuat meskipun dia alami tekanan, dia tetap pada imannya kepada Tuhan sehingga akhirnya dia menjadi seorang pemimpin di bangsa Mesir. Seorang perdana menteri, suatu jabatan yang luar biasa.
Rencana Tuhan tergenapi dalam kehidupan Yusuf setelah dia harus melewati proses dengan tekanan yang begitu besar. Tapi dia tetap kuat. Setiap jerih payah kita untuk tetap bertahan dalam masa proses itu tidak sia-sia (1 Korintus 15:58). Mungkin sambil membaca renungan ini, kita saat ini sedang dalam proses sedang ditekan. Kita merasa tidak mampu, mari kita tetap bertahan minta kekuatan dari Tuhan. Deklarasikan iman kita, perkatakan Firman Tuhan, lebih banyak kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan. Yusuf dalam segala tekanan ternyata dia mendekatkan diri kepada Tuhan dan memiliki suatu keyakinan iman bahwa “..Allah selalu mereka-rekakan (merencanakan) untuk kebaikan..” (Kejadian 50:20)..Amin !!!