Kamis, 16 Desember 2021 Kasih Yang Mula-mula

Wahyu 2:1-7
“Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” (ayat 4)

Diperkirakan jemaat Efesus sudah berumur lebih dari 40 tahun ketika Kristus menyampaikan surat ini melalui Yohanes. Generasi saat itu tidak memiliki antusias yang sama seperti para pendahulu mereka pada masa penyebaran Injil mula-mula. Kristus memperkenalkan diri-Nya sebagai Pemegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya, yaitu utusan atau pelayan Kristus yang sejati, dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas. Hal ini berarti Kristus menguji dan mengetahui apa yang terjadi dalam setiap jemaat.

Jemaat ini memiliki kelebihan yang dipuji Kristus, yaitu (ayat 2-3):

  1. Pekerja keras dalam ketekunan
  2. Aktif dalam kegiatan dan pekerjaan
  3. Sangat tegas dalam hal pengajaran mereka menguji rasul-rasul palsu dan mendapati kesesatan mereka.
  4. Sabar menderita karena nama Tuhan.
  5. Dalam kesulitan dan penderitaan yang dialami itu mereka tidak mengenal lelah!

Meskipun jemaat Efesus giat di dalam berbagai bentuk pelayanan, Yesus mencela mereka karena ada hal yang sangat penting telah hilang, yakni mereka telah meninggalkan kasih yang semula (ayat 4). Penyakit rohani ini sedemikian parah, sehingga Yesus mengingatkan betapa dalamnya mereka telah jatuh dan menegur dengan teguran keras agar mereka berbalik dan bertobat (ayat 5).

Apa artinya “kasih yang semula”? Mereka telah jatuh ke dalam perangkap melakukan kegiatan, tetapi meninggalkan pribadi kepada siapa kegiatan itu dilakukan. Mereka lupa bahwa karena Yesus dan untuk Dialah semua itu mereka kerjakan. Melayani pekerjaan-Nya telah menjadi lebih penting daripada mengasihi dan memelihara hubungan pribadi dengan-Nya. Berbicara dengan Yesus telah digantikan dengan berbicara tentang Dia. Mereka telah meninggalkan cinta pertama mereka ? Yesus!

Kegagalan gereja Efesus menjadi pelajaran berharga bagi gereja Tuhan sepanjang sejarah dan bagi setiap orang percaya. Begitu mudah kita terlibat aktif di dalam kegiatan pelayanan dan melupakan Tuhan Yesus, pribadi yang kita layani. Siapakah yang Anda layani, pekerjaan Tuhan ataukah Tuhan?
Peliharalah kasih yang mula-mula itu dalam hati kita senantiasa. Amin
Tuhan Yesus memberkati