Kisah Para Rasul 27:14-26
“Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin “Timur Laut”. (ayat 14)
Paulus sudah memperingatkan akan pelayaran mereka, tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus (ayat 9-11). Dan benar saja, peringatan Paulus terbukti! Angin badai menerjang kapal itu dan mengombang-ambingkannya selama beberapa hari (ayat 14-18). Mereka juga menghadapi bahaya lain! Kedangkalan laut dan kerasnya hempasan gelombang, membuat daerah itu sangat berbahaya untuk pelayaran (ayat 17). Bahaya yang semakin besar memaksa mereka membuang sebagian muatan kapal ke laut (ayat 18-19). Ditambah lagi kesulitan untuk menentukan arah karena tidak terlihatnya matahari dan bintang selama beberapa hari.
Situasi yang begitu kritis karena bahaya yang datang silih berganti membuat mereka takut dan putus asa (ayat 20). Seperti penumpang kapal yang lain, Paulus pun tampaknya diliputi rasa takut saat itu. Heran? Tidak perlu, karena siapakah yang tidak akan takut menghadapi badai besar semacam itu? Tentu saja tidak ada yang salah bila terbit rasa takut akan bahaya yang sedang mengancam kita. Namun ingatlah bahwa masih ada harapan, meskipun rasa takut menguasai kita. Begitu pun Paulus.
Melalui malaikat-Nya, Tuhan kembali meneguhkan kehendak-Nya dan menyatakan penyertaan-Nya. Paulus tidak perlu lagi merasa takut karena Tuhan, yang setia dan berdaulat atas alam semesta, telah mengusir badai dan rasa takut. Situasi buruk itu memang nyata, tetapi bagi Paulus lebih nyata lagi perlindungan Allah. Oleh karena itu, ia kemudian tampil dan menyuarakan pengharapan yang datang dari Allah, bahwa mereka akan selamat (ayat 21-26). Ia menghimbau mereka untuk tetap tabah dan percaya bahwa Allah akan melakukan apa yang telah Dia janjikan (ayat 25).
Menjalani kehendak Allah memang tidak meluputkan kita dari bahaya yang akan menghadang jalan kita. Satu hal yang perlu kita ingat, jika kita yakin bahwa kita berada di jalan-Nya, niscaya Tuhan akan menyatakan penyertaan dan perlindungan-Nya. Tuhan tidak akan membiarkan mara bahaya menggagalkan penggenapan kehendak-Nya atas hidup hamba-Nya. Yang penting bagi kita adalah percaya! Amin
Tuhan Yesus memberkati