Kamis, 01 Juli 2021 Dipindahkan Ke Dalam Kerajaan Kristus

Kolose 1:9-14
“Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;” (ayat 13)

Panggilan kita sebagai orang percaya adalah untuk mewujudnyatakan hidup baru, yaitu hidup saling mengasihi. Paulus menulis: “Kita dilepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya” (ayat 13). Sungguh besar kuasa Allah dan sungguh tak terlukiskan kasih-Nya kepada manusia. Dengan kuasa dan kasih sebesar itu, Allah telah mengerjakan apa yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia sendiri, yaitu memasukkan ke dalam Kerajaan Anak Allah. Manusia sendiri tidak mungkin mampu melepaskan diri dari kuasa kejahatan. Namun di dalam kuasa Allah, manusia yang jahat itu dapat memiliki penebusan, yaitu pengampunan dosa (ayat 14).

Hidup di lingkungan baru, yaitu lingkungan Kerajaan Anak Allah, membawa kita pada gaya hidup baru. Paulus melukiskannya sebagai hubungan timbal balik “menerima dan memberi” yang muncul antara Allah dan manusia di dalam Kerajaan Anak Allah. Kita menerima hikmat (ayat 9) lalu kita memberi buah (ayat 10). Kita menerima kekuatan (ayat 11) lalu kita memberi ucapan syukur. Inisiatif selalu datang dari Allah, itu sebabnya kita menerima dulu, setelah itu barulah mampu untuk memberi. Apa yang kita beri bukan pertama-tama milik kita, karena dari Allah pulalah kita menerimanya.

Jemaat Kolose sudah percaya kepada Yesus, tetapi untuk berbuah dalam pekerjaan baik jemaat ini perlu terus memperoleh hikmat dan pengetahuan akan kehendak Tuhan. Tanpa itu, jemaat akan mudah sekali diombang-ambingkan oleh ajaran yang sesat. Jemaat Kolose perlu menerima kekuatan dari Tuhan agar mereka dapat berpegang pada iman yang sejati secara kokoh. Tanpa itu, betapa mudahnya jemaat ini dikalahkan oleh orang-orang yang menentang iman mereka.

Seperti jemaat Kolose, kita pun dapat meminta kepada Tuhan untuk diberikan hikmat dan kekuatan. Agar kita dapat semakin mengenal kehendak Tuhan dan senantiasa kuat dalam menghadapi cobaan terhadap iman kita. Sehingga pada gilirannya, kita dapat menghasilkan buah pertobatan dan ucapan syukur yang tulus kepada Tuhan kita.
Amin
Tuhan Yesus memberkati