Hati adalah Pusat kehidupan, hati mempengaruhi tindakan dalam kehidupan kita. Dan juga hati menentukan jalan kehidupan kita. Sebab itu kita harus menjaga hati kita (Ams 4:23). Karena ketika menjaga hati kita dengan baik, maka kehidupan kita akan baik. Apa yang kita pikirkan, apa yang kita katakan, apa yang kita perbuat adalan baik. Hati yang baik akan membentuk karakter yang baik.
Tuhan Yesus mengkritik bagaimana ibadah yang tidak didasari oleh hati yang benar (hati yang sungguh-sungguh) (Mat 15:8). Tuhan Yesus juga mengingatkan bahwa ketika hati tidak dijaga dengan benar, maka akan menjadi hati yang jahat dan menghasilkan perbuatan-perbuatan yang menajiskan/berdosa (Mat 15:18-19).
Kain adalah contoh orang yang tidak menjaga hatinya dengan baik. Ketika hatinya sudah tidak benar (Kej 4:5-6) maka akhirnya dia melakukan kejahatan dengan membunuh adiknya Habel (Kej 4:8). Kain melakukan pembunuhan karena hatinya penuh dengan amarah, dia tidak mampu mengendalikan hatinya meskipun sudah diingatkan oleh Tuhan. Kain tidak mampun menjaga hatinya, sehingga akhirnya dia membunuh Habel dan dia menerima kutuk dari Tuhan (Kej 4:11). Kehidupan Kain berakhir dengan penyesalan seumur hidupnya.
Tidak menjaga hati dengan baik akan mengakibatkan perbuatan-perbuatan yang tidak benar dan berakhir dengan penghukuman. Orang yang tidak mampu menjaga hati akan sulit untuk melakukan ketaatan. Karena hati yang dijaga di dalam Tuhan adalah hati yang lembut dan tunduk serta taat kepada seluruh perintah Tuhan.